Google

Startup

Selamat datang di webnya insinyur agak-agak tuli.
Terima kasih banyak Anda telah meluangkan waktu untuk berkunjung.

Rotating Engineer adalah titel profesi seorang insinyur teknik mesin dengan spesialisasi keahlian di bidang mesin-mesin berputar, misalnya turbin gas, kompresor sentrifugal, pompa sentrifugal, screw compressor, reciprocating engine, dan fin fan cooler. Seorang Rotating Engineer bertanggung jawab untuk membuat agar mesin-mesin itu dapat beroperasi dengan baik dan benar.

Blog ini berisi hal-hal yang berkaitan dengan profesi seorang Rotating Engineer. Isinya diambil dari pengalaman sehari-hari, berbagai sumber referensi, dan opini pribadi saya. Topik-topiknya dapat dilihat dengan meng-klik nama bulan yang ada di kotak "ARTIKEL" di sebelah kiri.

Diharapkan dari blog ini pembaca dapat mengambil manfaat yang sebanyak-banyaknya. Pertanyaan, diskusi, dan saran sangat saya harapkan. Bisa kontak ke saya di: rotatingengineer@gmail.com.

DISCLAIMER
Saya tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang terjadi karena blog ini. Blog ini hanya berisi opini dan pengalaman pribadi saya saja.

Sekali lagi: terima kasih banyak.
wasalam


Jumat, 07 Maret 2008

Bagaimana Cara Menghitung Power Output Gas Turbin di Lapangan?

Yg sering pake ngeliat kurva performance. Lebih enak euy..
Kalau pake ngitung ribet.
1. Bisa pake hitung dari torque meter (T):

POWER = 2 X pi x N x T

2. ngitung termodinamika. Utk open cycle:

Work aktual kompresor = entalpi spesifik di titik keluar kompresor – entalpi spesifik di inlet kompresor

Work aktual turbin = [1+(laju aliran massa fuel/laju aliran massa udara)] x (entalpi spesifik sebelum masuk turbin – entalpi spesifik setelah keluar turbin)

Kerja net shaft turbin = work aktual turbin – work aktual kompressor

Power output = laju aliran massa aktual x kerja net turbin shaft

Ente tinggal mengkonversi data-data PCD, Tinlet compressor, T emp PCD, TRIT, Texhast, inlet air pressure, fuel flow, fuel heating value, S.G fuel, ambient temperature ke entalpi dan mass flowrate.

Cuma kalo mau ngukur-ngukur harus ada limit max fluktuasi datanya (lihat PTC-10)


3. derating dari data nameplate.
Power available at site = ISO rated HP x altitude correction factor x inlet loss correction factor x exhaust loss correction factor x ambient temperature correction factor

4. Hitung mundur dari power yg di drive, misalnya pompa, kW yg dibangkitkan, gas yang dikompres, dll. Cuma musti hati-hati dalam menentukan efisiensi gearbox, kopling, isentropic efisiensi, efisiensi pompa, efisiensi alternator, ataupun efisiensi pentransmisian daya lainnya.


trims.

Tidak ada komentar: